About Lesson
Terdapat 4 Pondasi seorang hipnoterapis dalam melakukan sesi hipnoterapinya kepada klien. Ke-4 pondasi ini perlu dilakukan agar terjadi sinergitas antara terapis dengan kliennya sekaligus memudahkan setiap terapis untuk dapat mengoptimalkan penerapan berbagai teknik hipnoterapinya kepada klien. Berikut ini 4 Pondasi yang dimaksud :
- Sugesti dan Pembayangan. Sugesti dan Imaginasi adalah kunci dari setiap proses hipnoterapi. Seorang hipnoterapis perlu mengoptimalkan teknik teknik sugestinya kepada klien. Sugesti perlu dibarangi dengan teknik teknik imajinasi atau pembayangan. Berikan hasrat , motivasi dan rasa tertentu yang dibutuhkan oleh Klien sehingga klien dapat dengan mudah menerima sugesti yang dibutuhkan. Hampir semua teknik hipnoterapi mengandung tteknik sugesti dan pembayangan ini, sehingga pondasi ini harus benar-benar dikuasai oleh seorang hipnoterapis professional.
- Release / Pelepasan. Dari berbagai teknik hipnoterapi yang diterapkan kepada klien, maka hampir semuanya mengandung pondasi release atau pelapasan emosi. Baik itu emosi marah, takut, sedih, gelisah, sakit hati, luka batin atau apapun itu maka diperlukan sebuah momentum yang dibutuhkan oleh klien yaitu momentum melepaskan. bisa berupa teriak sekencang-kencangnya, atau momentum menangis tersedu sedu atau memontem apapun yang dapat memberikan “ruang” bagi klien untuk menumpahkan berbagai macam kepenatan atau kepenuhan pikiran terhadap permasalahan yang selama ini mengganggu dirinya. Dalam bahasa sederhana sebenarnya klien membutuhkan teman curhat. akan tetapi pada sesi hipnoterapi klien bukan sekedar curhat pada umumnya, namun dibarengi dengan intervensi bawah sadar sehingga terjadi porses proses pelepasan emosi ekstrim yang biasa disebut dengan abreaksi (abnormal reaksi). Saat klien terjadi proses pelepasan, maka dibutuhkan teknik salah satunya adalah pengampunan atau forgiveness. Dalam pelatihan professional hipnoterapi inilah peserta perlu memperdalam lagi konsep konsep forgiveness therapy secara komprehensif sehingga mampu menghadapi berbagai tipe klien yang bervariasi.
- Menemukan Penyebab Permasalahan. Pondasi yang ketiga ini merupakan pondasi yang wajib dimiliki oleh setiap hipnoterapis, why? karena setiap permasalahan seringkali terjadi karena ada penyebabnya. Tidak ada asap jika tidak ada api. Artinya permasalahan harus benar-benar diketahui akar yang melatarbelakanginya. Hampir semua klien memiliki permasalahan dimasa lalunya, inilah mengapa dalam hipnoterapi dikenal dengan istilah Regression, yaitu sebuah teknik yang diperuntukkan agar klien mengingat kembali permasalahannya yang memiliki keterkaitan atau keterhubungan dengan kondisi permasalahannya saat ini. peristiwa atau event yang melatarbelakangi dan sekaligus menjadi “biang kerok”dari setiap permasalahan klien kita sebut sebagai ISE atau Initial Sensitizing Event. ISE seringkali tidak pernah disadari oleh klien kita, why? karena terkadang bawah sadar klien melakukan proses menghindari dan melupakan. oleh karenanya peristiwa yang tidak perlu diingat kembali terkadang dikubur dalam dalam oleh klien dan tidak pernah digali gali kembali. Inilah hal yang perlu diperhatikan dengan sangat, yaitu pada saat kita mencoba untuk membuka kembali lembaran lama layaknya buku yang sudah pernah dibuka buka kembali, yang pastinya dapat mengganggu memori dan perasaannya sehingga menjadikan klien seperti mengungkit luka luka batin yang seharusnya sudah ia lupakan. Dalam menemukan akar permasalahan seringkali klien mengalami kendala dalam mengungkapkan sesuatu secara lisan, adalah hal yang wajar jika klien kesulitan untuk berbicara terhadap apa yang pernah mengancam dirinya atau mempermalukan dirinya, sehingga dalam hipnoterapi dikenal dengan teknik Signal “Ideo Motor”. Teknik ini dipercaya memudahkan klien dalam berkomunikasi kepada terapis apa yang pernah ia alami dan bagaimana perasaan yang muncul saat kejadian (ISE) terjadi.
- Pembelajaran Kembali Bawah Sadar ( Re-Learning). Pondasi yang keempat ini adalah bagaimana sisi bawah sadar klien diberikan sudut pandang baru, persepsi baru atau mind set yang baru terhadap apa yang selama ini menjadi permasalahannya. Hal ini dikarenakan pikiran bawah sadar perlu sebuah informasi yang uptodate dari sumber yang dapat dipercaya dan dianggap valid guna mengatasi berbagai permasalahan yang ada pada diri klien. Dengan teknik Pembelajaran kembali bawah sadar maka secara otomatis klien mampu melakukan Recovery dan bahkan mendapatkan Insight atau New Paradigm terhadap permasalahan yang pernah terjadi pada dirinya.