Teknik Part Therapy biasa digunakan untuk kasus-kasus klien yang berkaitan dengan adanya pertentangan dalam diri klien. Seringkali seseorang mengalami kebimbangan dalam menentukan sebuah keputusan. Sebagai contoh saat kita larut dalam rutinitas pekerjaan, dan pada saat itu masuklah waktu Dzuhur, maka biasanya terjadi pertentangan dalam diri kita yaitu, di satu sisi ada sebuah pekerjaan yang harus segera diselesaikan, di sisi lain ada sebuah kewajiban spiritual yang harus segera dilakukan.
Sebenarnya dua keputusan yang diambil tersebut memiliki manfaat dan tujuannya masing-masing. Saat kita memilih untuk terus bekerja, pikiran mengarahkan kita untuk bersikap professional karena ada target yang harus segera dicapai, namun saat kita memilih untuk segera meninggalkan pekerjaan dan langsung menunaikan sholat Dzuhur maka itu merupakan kewajiba yang tidak dapat ditolerir sebagai seorang muslim yang taat.
Begitu juga saat seseorang ingin berhenti merokok, menurunkan berat badan, kecanduan obat-obatan tertentu, alcohol, narkoba, maka terdapat sebuah internal conflict atau konflik internal dalam diri orang tersebut. Ada satu bagian dari orang tersebut yang menginginkan perubahan, dan ada satu bagian dari orang tersebut yang tidak menginginkan perubahan.
Pada saat seseorang mengalami sebuah konflik internal, maka secara otomatis muncullah sebuah kebimbangan yang sulit untuk diatasi sendirian. Seorang hipnoterapis dibutuhkan untuk bersikap netral, ia juga sebagai fasilitator atau mediator yang dapat membimbing klien menuju ke sebuah pencerahan atau solusi terbaik dalam mengatasi konflik batin atau pertentangan didalam dirinya.
Berkomunikasi dengan part atau bagian dari klien layaknya berkomunikasi dengan seseorang, artinya terdapat dua pihak yang akan diajak bernegosisasi dan berkomunikasi oleh hipnoterapis.
Teknik Part Therapy sebaiknya dilakukan pada saat klien berada dalam kondisi medium trance, hal ini dikarenakan proses komunikasi dengan “part” hanya bisa efektif dilakukan pada saat seseorang dalam keadaan medium trance, atau deep trance jauh lebih baik. Dengan adanya saling komunikasi antara bagian satu dengan bagian lain dalam diri klien, maka diharapkan terjadi sebuah kesepakatan yang mampu menghasilkan sebuah solusi atas pertentangan yang terjadi dalam dirinya.
Teknik part Therapy sangat bermanfaat untuk setiap permasalahan yang berkaitan dengan ketidak sinkronan dalam diri klien, adapun berbagai manfaatnya antara lain :
- Kebimbangan dalam mengambil suatu keputusan
- Konflik batin
- Sabotase diri
- Mendengar suara-suara diri yang saling bertentangan
- Kebiasaan yang tidak diinginkan
- Post Traumatic Stress Disorder
- Ada blok dalam berkreasi, penyembuhan dan perubahan
- Rasa sakit kronis
- Kebimbangan dalam menjalani pengobatan/penyembuhan, dll
Sebaiknya teknik Part Therapy ini dikomunikasikan terlebih dahulu kepada klien untuk memberikan pemahaman bahwa klien akan dipisahkan part atau bagian yang saling bertentangan agar terjadi sebuah kesepakatan yang bermanfaat untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien.
Berikut ini merupakan contoh skrip teknik Part Therapy yang digunakan untuk mengatasi keinginan klien untuk berhenti merokok tetapi klien sangat kesulitan. Adapun langkah-langkah penting yang perlu dilakukan antara lain :
- Identifikasi dua bagian yang bertentangan.
Komunikasi pemisahan ini perlu dilakukan agar klien benar-benar paham dan tidak kebingungan terhadap maksud dari pemisahan part atau bagian dalam diri klien, dan jangan sampai klien merasa bahwa ia memiliki kepribadian ganda.
Skrip
Apakah ada bagian dari diri anda yang ingin berhenti merokok ?
Apakah ada bagian lain dari diri anda yang selalu menghambat usaha-usaha anda untuk berhenti merokok.
Perhatikan jawaban dari klien, jangan dilanjutkan sebelum klien mengkonfirmasikan hasil identifikasi bahwa terdapat hal yang bertentangan dalam usaha berhenti merokok.
2. Mengenali kepada klien bagian yang akan dipisah
Skrip
“Kini, perhatikan, bayangkan dan rasakan bahwa salah satu telapak tangan anda mewakili bagian dari diri anda yang ingin berhenti merokok, sedangkan telapak tangan lainnya anda rasakan sebagai hal dari diri anda yang selalu menghambat pencapaian tujuan Anda untuk berhenti merokok,”
“Bayangkan dan rasakan bahwa kedua bagian ini benar-benar saling bertolak belakang, berbeda dan terpisah. Rasakanlah, rasakan, Apakah anda kini sudah benar-benar dapat merasakannya? “
3. Membimbing setiap Part / Bagian dan untuk mengekspresikan dirinya.
Pengekspresian part atau bagian sangat diperlukan agar klien dapat merasakan perbedaan antara bagian yang ingin berhenti merokok dan bagian yang ingin tidak berhenti merokok, sehingga klien dapat mencurahkan apa yang diinginkan oleh masing-masing bagian itu sebenarnya.
Untuk mengetahui maksud dan keinginan masing-masing part atau bagian, maka hipnoterapis perlu menanyakannya berulang-ulang dengan pertanyaan yang serupa namun tidak sama.
Skrip
Rasakan telapak tangan kiri anda, bagus, rasakan dengan baik, dapatkah anda menceritakan apa yang ingin disampaikan oleh bagian tersebut?
Kemudian kini rasakan telapak tangan anda, apakah ada pesan khusus yang ingin Anda sampaikan ?
4. Melakukan mediasi kepada masing-masing Part
Setelah masing-masing part dapat mengekspresikan dirinya, maka hipnoterapis perlu memandu part tersebut untuk dapat terus menerus mengekspresikan dirinya. Saat terjadi komunikasi antar part/bagian, maka terjadi sebuah pertentangan dimana hipnoterapis harus hati-hati dalam menengahi situasi tersebut. Hindari melakukan dukungan ke salah satu part/bagian atau memberi arahan-arahan yang menguatkan salah satu part. Mediasi yang dilakukan oleh hipnoterapis dimaksudkan agar masing-masing part benar-benar dapat mencurahkan setiap keinginan dan permasalahannya masing-masing, sampai kedua part/bagian tersebut mulai saling menemukan titik terang dan sepakat untuk memandang permasalah dengan “pandangan baru” atau “cara yang baru”. Pada umumnya bagian yang lebih bersifat negative, merugikan dirinya dan orang lain akan “melemah”, dan akhirnya “mendukung” bagian yang lebih positif, bermanfaatkan bagi dirinya.
5. Meminta part/bagian untuk bersepakat
Setelah salah satu part/bagian melemah dan part/bagian lainnya menguat, maka yang lebih kuat dapat melakukan sebuah kesepakatan atau negosiasi kepada bagian yang lebih lemah.
Skrip :
Apakah bagian dari diri Anda yang menginginkan untuk berhenti merokok dan Bagian dari diri Anda yang tidak menginginkan untuk berhenti merokok sudah saling sepakat untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan Anda …?
Tunggu sampai ada jawaban “ya” dari klien. Apabila klien masih belum terjadi kesepakatan , maka teruskan dialog sampai dengan hal ini tercapai.
6. Meminta part/bagian untuk bersatu dan selaras
Setelah kedua part/bagian tersebut telah saling bersepakat, maka hipnoterapis memandu untuk dapat menyatukan part/bagian tersebut dan mengintegrasikannya agar selaras. Hasil kesepakatan tersebut perlu didukung oleh hipnoterapis sebagai mediator guna mencapai tujuan terbaik.
Skrip
Baiklah, sekarang, rapatkan kedua tangan anda dalam satu kesepakatan secara perlahan, biarkan kedua bagian dari diri anda berjabat-tangan, saling selaras dan sepakat untuk suatu tujuan terbaik bagi kehidupan Anda sekarang.
Rasakan kenyamanan dan kedamaian tercipta dalam diri anda, rasakanlah bahwa kini semuanya telah selaras, harmonis dan menyatu serta mendukung tujuan hidup terbaik anda.
7. Mengekspresikan hasil akhir dari “part”/bagian yang telah menyatu
Setelah setiap part/bagian saling bersinergis dan telah menyatu sesuai dengan tujuan hidup klien, maka hipnoterapis perlu mengkonfirmasi kembali kepada part/bagian yang telah menyatu tersebut. Klien harus dapat menyatakan hal-hal yang dirasakannya setelah kedua bagian ini menyatu. Biasanya klien memiliki sebuah solusi terbaik dan bijaksana yang benar-benar dapat bermanfaat terhadap kehidupan klien.
Skrip
Bagaimana perasaan anda sekarang? apakah anda sudah dapat merasakan solusi terbaik? apakah anda dapat menggambarkan perasaan anda?