Definisi Modern Metaphysical Hypnosis (MMH)
Istilah metafisika seperti yang digunakan oleh filsuf umumnya didefinisikan sebagai cabang filsafat yang berkaitan dengan menyelidiki realitas yang terletak di luar ranah fisik. Studi metafisika terlibat dengan mengajukan pertanyaan mendasar: “Apa sifat menjadi?” “Apa sifat alam semesta” “Apa sifat pengetahuan”? Informasi ini dapat membantu kita untuk memahami bahwa setiap filosofi atau agama yang terlibat dalam studi realitas di luar indera fisika memiliki metafisika sendiri.
Misalnya, dalam seminari teologi tradisional seseorang dapat mempelajari metafisika Aristoteles. Di perguruan tinggi atau universitas seseorang dapat belajar tentang metafisika Alfred North Whitehead. Dalam perjalanan agama di Amerika seseorang mungkin menjadi akrab dengan metafisika iman Mormon. Dalam ketiga contoh ini studi metafisika terlibat. Namun, masing-masing memahami sifat realitas dengan cara yang unik dan berbeda. Menjadi jelas kemudian bahwa semua perspektif metafisik belum tentu sama.
Misalnya, di Unity, mereka menggunakan istilah “metafisika” untuk menggambarkan studi konsep dasar yang terdiri dari sistem pemikiran dasar manusia. Seperti yang dikatakan Leona Stefanko, “Kita belajar bahwa melalui proses pemikiran metafisik kita mampu mengenali kemampuan kita yang melekat untuk mengidentifikasi dengan realitas kekal yang tidak terlihat yang mendasari semua ciptaan Tuhan.
Realisasi ini membantu kita memahami bahwa melalui aktivitas pikiran kita dapat membentuk dan merealisasikan dunia kita. Penting untuk menunjukkan, bagaimanapun, bahwa istilah metafisika mencakup spektrum minat yang luas dan dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena psikis mental”
Dalam pendekatan Metaphysical Hypnosis, maka terdapat satu pertanyaan umum yang dapat diajukan kepada seseorang atau dapat ditanyakan kepada diri kita, bentuk pertanyaannya seperti “Apa yang paling saya inginkan di dunia ini?”, jawaban yang biasa diutarakan adalah “perdamaian”, “ketenangan pikiran” atau “cinta”. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat level masalah yang memang harus diselesaikan adalah pada tingkat spiritual meskipun yang telihat adalah gejala secara fisik atau mental / emosional-nya.